Kamis, 11 Juni 2009

Jangan Campakkan Perpustakaan


Pernah saya bercakap-cakap dengan seorang mahasiswa S3 dari Indonesia di Institut Jepang tentang kunci kemajuan sebuah negara. Beliau mengatakan bahwa ada dua kunci terpenting dari subuah negara yang maju. Yang pertama adalah Universitas, dan yang kedua adalah PERPUSTAKAAN. Ya, perpustakaan.

Kita tahu bahwa perkembangan dunia yang semakin tak terpisahkan jarak dan waktu ini telah membawa kita ke dalam sebuah imaji hidup teknologi, khususnya internet. Dengan internet, kita tidak perlu susah-suah membeli buku, membaca hal-hal yang membosankan karena semuanya dapat dilakukan hanya dengan sekali meng"klik" untuk mendapatkan dunia yang langsung berada di depan mata kita.Namun tanpa kita sadari, teknologi telah mengunci kita dalam dunia tanpa ekspresi. Tahu kenapa?

Kita ambil contoh seperti ini.... Bandingkan tulisan yang tertera dalam surat dengan SMS. Kita tahu bahwa SMS memiliki font yang tidak pernah berubah karena memang telah disetting seperti itu. Namun, tulisan di dalam surat akan selalu menyesuaikan suasana hati sang penulis. Oleh sebab itu, tak heran bila kita sering melihat seseorang menangis karena membaca tulisan dari orang lain yang memang menyedihkan.


Perpustakaan saat ini memang semakin ditinggalkan oleh para penggunanya. Namun, semakin terlihat bukti bahwa banyak orang yang semakin kurang bisa mengontrol emosi dan pikirannya karena begitu termudahkan oleh fasilitas ini. di samping itu, fasilitas perpustakaan semakin sulit dijangkau oleh para peminat karena tergusur oleh fasilitas "elite" yang dianggap lebih penting.

Bagaimana mengatasi problema ini? Kita tunggu jawabannya di Blogger Kampoenk Ndeso yang nggak pernah ada matinya berikutnya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar